Soal Siswi Hamil Di Luar Nikah, Dewan Pendidikan: "Sex Education Bukan Hal Tabu"




Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Bustami Rahman menyatakan keprihatinannya atas kabar siswi SMA Belinyu yang melahirkan di dalam toilet.

Kondisi siswi SMA yang tengah berbadan dua tersebut sama sekali tidak diketahui teman-temannya dan pihak sekolah.


Menurutnya sudah saatnya kini pendidikan menerapkan sex education (pendidikan seks) kepada pelajar.

Paling tidak di masa sekolah menengah pertama (SMP) pendidikan seks sudah tepat diterapkan mengingat di usia itu pelajar perempuan telah mengalami menstruasi.

"Kejadian ini adalah fenomena sosial karena berpuluh tahun tak terjadi namun sekarang terjadi. Ini memalukan namun ironi karena dari kejadian ini kita hanya bisa malu tanpa melakukan antisipasi,"ujar Bustami Rahman saat dihubungi Bangka Pos, Jumat (29/9).

Ia pun membandingkan pola pikir budaya lokal dengan negara maju perihal seks.

Dikatakan Bustami Rahman dalam segi intelektualitas pribadi masyarakat lokal dengan masyarakat negara maju tak kalah saing.

Namun negara maju memiliki kelebihan pada segi moral yang memiliki pola berfikir lebih terbuka mengenal pendidikan seks.

"Di bangsa kita saat ini, pendidikan seks masih dianggap tabu sehinga membuat anak tidak mampu merespon secara rasional perbuatan yang bersifat seksual. Kita tak mempelajari secara terbuka betapa hubungan seks berbahaya apabila dilakukan di luar pernikahan,"jelasnya.

Kejadian pelajar yang hamil di luar pernikahan menurutnya menjadi pesan moral bahwa masyarakat tak cukup menyatakan rasa prihatin.

Lebih dari itu harus ada gerakan antisipasi.

Beberapa cara yang dapat dilakukan bermula dari parenting (gaya pengasuhan) orang tua dan peran guru budi pekerti (BP) di sekolah agar mengaktifkan pendidikan seks.

"Dari segi agama kita taunya itu haram tidak boleh dilakukan. Namun berkenaan dengan iman kita tidak dapat meramal masalah seksualitas. Harus ada mekanisme keterbukaan dan rasionalitas di dalam pendidikan seksual. Pelajaran moral agama ditambah pendidikan seks yang rasional, saya kira akan tambah bagus," tutupnya.(*)

Cari Artikel

close