Pernahkah Anda merasakan mata perih, iritasi hidung, sulit bernafas, mual, atau bahkan muntah saat berenang?
Bila ya, mungkin penyebabnya adalah air kencing yang berada di dalam kolam renang.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) baru saja mengeluarkan Laporan Sakit dan Kematian Mingguan mereka.
Dalam laporan kali ini, CDC menyelidiki sebuah kolam renang di Ohio, Amerika Serikat, yang membuat para staf dan pengunjungnya mengalami gangguan mata, hidung, dan pernafasan.
Melalui sebuah survei online, CDC menemukan bahwa 68 persen atau 19 orang yang mengalami mata perih, iritasi hidung, kesulitan bernafas, dan muntah seusai berenang di kolam renang yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Para staf yang bekerja di kolam renang juga ditemukan empat kali lebih mungkin untuk mengalami gejala-gejala tersebut dibandingkan staf dari bagian resort lainnya.
Ternyata, setengah penyebab dari fenomena ini adalah kandungan urin di dalam kolam renang.
Ketika bergabung dengan klorin, urin menghasilkan kloramina, derivat dari amonia.
Reaksi serupa juga bisa terjadi jika klorin bercampur dengan senyawa yang mengandung nitrogen lainnya, seperti keringat, sel-sel kulit mati, tabir surya, dan produk kulit lainnya.
Dikombinasikan dengan ventilasi yang buruk, kloramina dalam jumlah besar dapat menyebabkan berbagai gejala yang dilaporkan oleh responden.
“Sistem ventilasi yang tidak berfungsi dengan baik menghasilkan akumulasi produk sampingan dari disinfeksi, temperatur di bawah batas rekomendasi, dan kelembapan relatif di atas rekomendasi. Hal-hal ini kemungkinan besar menyebabkan tingginya gejala di antara para staf kolam renang bila dibandingkan dengan staf non-kolam renang,” tulis CDC.
Untuk itu, CDC pun menyarankan kepada para pengunjung untuk melaporkan gejala-gejala serupa yang terjadi seusai berenang kepada petugas berwenang.
Gejala-gejala tersebut bisa disebabkan oleh kualitas ventilasi dan air yang buruk.
Lalu, untuk menghindari kontaminasi air kolam renang, CDC juga menyarankan Anda untuk mandi sebelum berenang dan ke toilet ketika merasa ingin buang air kecil. (*)