Jadikan pengalaman hidupmu dan pelajaran dari oranglain menjadi pedoman, buang yang buruk dan garis bawahi yang baik, Foto detiktravel
Mungkin kalau sudah bicara jodoh, banyak para jomblowers yang mungkin nggak mau denger bahkan berpaling muka ya, hehehe.
Eits, jangan putus dulu bacanya. Karena kita semua diciptakan berpasang-pasangan. Well, kalau semua sudah diciptakan berpasang-pasangan mengapa ada yang sampai tidak menikah hingga tua.
Itu dia yang akan kita bahas, jodoh itu memang takdir. So, bukan berarti kamu berpangku tangan saja. Karena semua juga awalnya jomblo.
Jadi seperti apa jodoh itu dan bagaimana mendapatkannya? Mungkinkah jodoh dan mencintai itu sama? Sama-sama sebuah takdir.
Mungkin Dalam Benakmu
Umurku sekarang sudah tak lagi dikatakan muda, masa-masa remajaku sudah aku lewati hampir satu dekade. Ditambah lagi statusku yang sering dipertanyakan oleh orang-orang. Yang mereka katakan aku ini cantik, cerdas dan sukses dalam karier namun sayang kesuksesan seseorang belum lengkap jika dia belum memiliki seorang yang mendampingin kita sampai akhir hayat.
Kadang aku pun merasa iri dengan melihat orang-orang yang ada di sekitarku yang sudah menemukan pasangannya atau yang lebih tepatnya “jodoh” itulah yang mereka katakan. Bagiku mengejar karier adalah keharusan, karena aku harus menerima hasil dari yang aku lakukan ini mulai dari belajar di dunia pendidikan 10 tahun lamanya dan sebagainnya.
Akupun juga ingin menjadi wanita yang mandiri, punya penghasilan sendiri, tidak ingin merepotkan suamiku kelak. Namun di balik kemandirianku, sering kali orang mempersepsikan bahwa caraku kurang tepat. Mereka mengatakan bahwa kesuksesan lebih indah jika dibangun bersama-sama dengan orang yang mencintaimu, karena menanam bersama lebih mudah dan nantinya mendapat hasil panen yang melimpah. Nah, bila itu yang ada dipikiranmu, lalu apa yang harus kamu benahi? Berikut tipsnya dikutip dari idntimes,
Persiapkan Diri
Jangan putus asa, siapkan dirimu
Buat kamu yang sudah mempersiapkan diri, atau mungkin memang sudah menjadi wanita yang mandiri dan berpenghasilan lumayan setiap bulannya, maka kamu adalah wanita yang hebat. Tetapi mempersiapkan diri di sini bukan hanya mempersiapkan finansial saja. Untuk menanti jodoh, yang pertama kamu hanya perlu menjadi diri sendiri, kemudian mengenali diri sendiri.
Setelah paham dengan siapa kita ini, maka persiapkanlah diri ini dengan sebaik-baiknya. Mempersiapkan diri bukan hanya belajar mempercantik diri ini supaya dilihat indah oleh calon jodoh, tetapi perlu juga belajar mengontrol hati serta harus semakin dekat dengan Tuhan kita. Tujuannya agar jalan mencari jodoh lebih mudah dan jodoh yang kita cari tergolong orang yang baik juga sebagaimana kita ini. Jodoh ‘kan tak terduga, bisa saja datang tiba-tiba. Maka dari itu kalau jodoh kita datang tapi kita belum siap memang mau jodoh kita pindah haluan? Enggak ‘kan?
Ganti kata 'mantan terindah' dengan 'aku adalah mentornya'.
Jadilah mentor untuk dia
Kamu punya mantan terindah? Keluarganya masih sering ngehubungin kamu? Jangan terlalu gelisah jika kamu masih sering berkomunikasi dengan orangtua mantan. Meskipun sang mantan terindahmu sudah punya pasangan lain nggak ada salahnya tetap menjalin hubungan baik. Selama kamu tidak pernah mengkait-kaitkan dirimu dengan hubungan mereka yang sekarang. Alias tidak menjadi perusak hubungan orang.
Sebagai mantan yang baik, jadilah mantan yang bijak kamu bisa jadi mentor dia dalam menjalin hubungannya. Yaaa.... meskipun kamu sendiri belum dapet pasangan dan masih sedikit ngarep sama sang mantan. *Eh...
Tunjukan dirimu yang sekarang.
Ayo tunggu apalagi
Mempersiapkan diri menjadi orang yang baik udah dan malahan nggak tanggung-tanggung kamu sekarang udah jadi orang bijak berkat menjadi mentor sang mantan terindahmu itu. Sekarang tinggal mencari sang target “jodoh”. Carilah rutinitas yang positif dan menarik buat kamu dengan dirimu yang sekarang ini.
Cobalah sesekali untuk keluar dari rutinitas pekerjaanmu yang monoton dan tak memiliki waktu untuk bercengkrama dengan orang lain. Dengan aktivitas yang baru ini nantinya kamu akan bertemu banyak orang dan bisa jadi ada jodohmu di sana.
Tapi tunggu dulu, jangan sampai kamu terobsesi dengan jodohmu. Karena kamu harus inget jodoh datangnya dari Tuhan bukan dari langit. Dan itu artinya Tuhan sudah mengaturnya untuk kamu jadi kamu tinggal berusaha dan menjalani yang ditentukanNya.
“Bangun cinta” dengannya, bukan “jatuh cinta” padanya.
Mulai hidupmu, jangan bersusah payah memperjuangkan yang sudah tak mungkin
Kenapa naik ke bukit lebih susah dan lelah dibandingkan menuruni bukit? Ketika hal tersebut dikononotasikan dengan cinta bahwasannya membangun cinta “naik ke bukit” lebih susah dibandingkan jatuh cinta “menuruni bukit”. Kamu yang sekarang bukanlah wanita remaja yang seringkali putus dan jatuh cinta lagi.
Melihat umur dan segi kemapamanmu, jika kamu sudah menemukan target “calon pasangan” usahakan kamu jangan seperti remaja-remaja yang terburu-buru ingin mendapatkannya karena takut diambil orang.
Dengan rumus membangun, hubungan kamu dengan dia akan lebih kokoh dan akhirnya pasti sesuai dengan keinginanmu yaitu pernikahan yang kamu idam-idamkan. Setelah kamu sudah membuat komitmen dengannya kamu perlu juga meyakinkan keluarganya. seharusnya kamu tidak hanya mencintainya tetapi juga keluargannya.
“Semoga jodohmu merupakan seseorang yang selalu kamu doa’kan ketika kamu sedang berdiskusi dengan Tuhanmu, dan yang kamu cintai merupakan jodoh yang telah ditakdirkan-Nya.”