Intip Potensi dan Karakter Anak lewat Grafologi






Grafolog Indonesia, Valencia Penny menjelaskan grafologi di Pakuwon City, Sabtu (30/9/2017).

Rasa ragu menghinggapi Al Islami Alief. Ibu yang tinggal di daerah Semampir ini punya dua anak akan beranjak remaja.

Kedua anaknya, Farah (13) dan Azmi (11), sama-sama memiliki kesukaan pada dunia gambar.

Si kakak, Farah, suka menggambar karakter kartun komik. Sedangkan adiknya, lebih suka menggambar bangunan atau gedung.


“Saya memang tak tahu kalau mereka suka menggambar. Untuk Farah, dia mulai suka menggambar sejak usia 10 tahun. Sedangkan adiknya, dia mampu menarik garis lurus dengan presisi bagus,” paparnya.

Karakter yang dimiliki si kakak memang menunjukkan bahwa dia cukup detil dan rapi. Indikasi itu terlihat saat mewarnai gambar, hampir tak ada warna yang melebihi garis gambar yang ditentukan.

Adapun si adik, meski dinilai kurang telaten saat menggambar, tapi garis gambar yang dibuat cukup jelas dan detail.

“Padahal, Farah itu belajar menggambar sendiri sehingga bisa membuat tokoh kartun komik. Kalau adiknya, sepertinya lebih cocok ke bidang teknik,” katanya.

Dari minat kedua anaknya itu, dia masih ragu apakah bakat si kakak memang pada dunia seni menggambar atau bukan.

Begitu juga dengan adiknya, Azmi, yang sepertinya suka dengan teknik bangunan dan mengarah ke arsitektur. Dia pun berupaya mencoba mengetahui bagaimana potensi si anak sekaligus karakternya, dengan grafologi.

“Saya memang tak paham dengan ilmu tentang analisis karakterlewat tulisan tangan ini. Namun setidaknya, dengan adanya gambaran umum, saya tahu potensi anak dan mudah memilih jurusan,” paparnya.

Terkai hal ini, Grafolog Indonesia, Valencia Penny mengungkapkan, grafologi adalah ilmu analisis tulisan tangan yang menggambarkan karakter dan potensi seseorang.

Banyak manfaat ketika mengetahui ilmu ini, yakni bisa membimbing anak-anak memilih jurusan yang diinginkan, tahu bagaimana karakter si anak dan paham bagaimana karaktersehingga bisa menempatkan hubungan dinamis pada relasi. “Bisa dikatakan tulisan tangan adalah tulisan otak.
Tulisan tangan adalah identitas seseorang,” terangnya, usai seminar memahami potensi anak lewat grafologi yang digelar Home schooling Primagama Pakuwon City, Sabtu (30/9/2017).

Terkait potensi anak, dia mengakui bahwa ilmu ini bisa mengenali karakter dan kemampuan si anak.

Dengan menemukan potensi anak, maka itu bisa dikembangjan dan nantinya tak salah memilih jurusan.

“Ini penting, karena selama ini 87 persen orang di Indonesia salah pilih jurusan,” ujar perempuan yang mendapat sertifikat dari Cambridge School of Graphology ini.

Dia menjelaskan, untuk mengetahui detil karakter seseorang, memang harus memahami bentuk tulisan dari 26 abjad latin.

Namun untuk melihat secara simpel potensi dan karakter anak, maka bisa diketahui dari besar kecil tulisan. Jika tulisan tangan berukuran kecil (ukuran sekira 3 mm), maka anak itu berkarakter teliti dan presisi tinggi. Anak ini biasanya cocok dan suka pelajaran eksakta, seperti matematika, fisika dan kimia.

“Ini berbeda dengan anak yang menulis dengan huruf kapital besar. Ini anak yang cenderung egois,” papar perempuan yang tinggal di Kedungcowek ini.

Hal lain yang juga penting untuk menunjukkan potensi dan masa depan anak adalah lewat huruf ‘t’. Huruf ini menunjukkan daya juang seseorang, baik saat studi atau bekerja. Jika ruas (bar) huruf ‘t’ bersilang dengan tiang di bawah huruf kedua tulisan, maka si anak tak percaya diri. Jika ruas sejajar huruf kedua, maka orang itu lebih dulu planning sebelum bertindak.

“Kalau bar di atas huruf kedua, maka si anak optimis dan termotivasi untuk mencapai tujuan. Ini bagian kecil dari grafologi,” pungkasnya.

Cari Artikel

close