Usai Dihukum Gurunya, Bocah SD Ini Nekat Bunuh Diri dan Tinggalkan Surat, Isinya Bikin Merinding





Bocah berusia 11 tahun ini memilih untuk bunuh diri. 

Setiap manusia di dunia pasti pernah mengalami rasanya sakit hati.

Tapi semua kembali pada cara kita menyikapi setiap permasalahan.

Ketenangan yang luar biasa akan sanggup mengatasi tekanan tanpa batas.


Biasanya ketenangan ini diperoleh seiring bertambahnya usia dan kedewasaan.

Itulah mengapa anak-anak selalu membutuhkan bimbingan orangtua dalam mengatasi masalah.

Sayangnya, seorang siswa kelas lima dari sebuah sekolah biara di kota Gorakhpur, Uttar Pradesh, India justru nekat mengakhiri nyawanya sendiri dengan mengonsumsi racun.

Peristiwa ini terjadi setelah bocah bernama Navneet Prakash diduga dihukum oleh seorang guru, menurut keterangan polisi.

Bocah berusia 11 tahun ini memilih untuk bunuh diri, dengan meninggalkan catatan kecil untuk sang ayah.

Siswa itu diketahui bersekolah di kelas lima sekolah dasar di Uttar Pradesh Gorakhpur, India.

Navneet Prakash yang berstatus sebagai siswa St Anthony's Convent School itu diduga mendapatkan hukuman di sekolah pada 15 September lalu.

Selain mengakhiri hidup yang mengenaskan, ia juga meninggalkan sepucuk surat untuk ayahnya, Ravi Prakash.

Surat ini diletakkannya di tas sekolah.

Dalam surat yang dituliskan kepada ayahnya, ia mengaku mendapatkan hukuman keras dari gurunya.

Meski pesannya ditujukan untuk ayahnya, ia meminta ayahnya untuk menyampaikan peada guru yang menghukumnya.Surat yang ditulis sang bocah sebelum bunuh diri (Facebook)

Di akhir catatan sebelum kematiannya, bocah ini bahkan memberikan peringatan untuk gurunya.

Berikut isi surat yang dibuat Navneet:

"Ayah, hari ini ujian pertama saya. Guru membuat saya menangis sampai jam 9.15."

"Saya berdiri selama tiga jam pelajaran."

"Dia hanya mendengarkan anak-anak penjilat."

"Saya mengakhiri hidup hari ini."

"Ada begitu banyak hal yang ingin saya ketahui, tapi saya tidak tahu bagaimana rasanya mengatakan semua ini dalam hidup saya."

"Tapi hari ini saya telah memutuskan untuk mengakhiri hidup saya."

"Ini adalah harapan terakhir saya. Tolong minta ma'am (sebutan untuk gurunya) untuk tidak memberikan hukuman berat kepada siapapun."

Surat dari bocah 11 tahun ini membuat geram ayahnya.

Sang ayah pun langsung melakukan protes pada otoritas sekolah atas tragedi tersebut.

Navneet dinyatakan meninggal dunia usai dibawa ke rumah sakit BRD Medical College pada Rabu, 20 September lalu.

Pihak kepolisian, Vinay Kumar Singh menyatakan kasus tersebut adalah bunuh diri.

"Kami telah menangkap gurunya, Bhavna, kasusnya sedang diselidiki," ujar Vinay.

"Orangtua menemukan catatan bunuh diri dan sebuah gelas yang mengandung polineena dari tas sekolah korban."

"Mungkin dia mengonsumsi beberapa racun, busa keluar dari mulutnya ketika anggota keluarga membawanya ke rumah sakit".

(TribunStyle.com/Yohanes Endra Kristianto)

Terlambat Kerja, Gadis Ini Dihukum Lakukan Squat Sampai 100 Kali, Akibatnya Fatal!

TRIBUNSTYLE.COM - Seseorang yang masih berusia 15 tahun seharusnya menempuh pendidikan di sekolah.

Tetapi, karena masalah ekonomi dan lain sebagainya, tidak semua anak mendapatkan hak pendidikan layak.

Hal inilah yang terjadi pada gadis asal Tiongkok ini.

Seperti yang dilansir dari Nextshark, gadis ini bernama Xiao Fei.

Ia harus putus sekolah dan bekerja demi menopang kehidupan keluarga.

Namun di tempat kerjanya, nampaknya ia tidak diperlakukan secara manusiawi.

Akhir Juli lalu, dikabarkan bahwa Xiao Fei menerima hukuman kejam dari bos tempat kerjanya.

Xiao Fei dikanbarkan terlambat masuk kerja dan dipaksa si bos untuk melakukan squat jump.

Namun bukan squat jump yang hanya sekali atau dua kali, melainkan sampai 100 kali.

Jiang, ayah dari Xiao Fei, berkata bahwa putrinya pulang ke rumah dengan keadaan sakit sambil membawa obat.Ayah Xiao Fei (Nextshark)

Putrinya berkata bahwa ia tidak bisa menggerakkan kakinya.

Beberapa hari setelahnya, Xiao Fei tidak bisa mengangkat kedua tangannya, ia pun sering muntah.

Ia kemudian dibawa ke ICU di sebuah rumah sakit di Hunan, Tiongkok selatan.
Xiao Fei (Nextshark)

Sayang, pada 7 Agustus lalu, 10 hari setelah hukuman, Xiao Fei dinyatakan meninggal karena kegagalan pernapasan.

Sebagai pembelaan, perusahaan tempat Xiao Fei bekerja Qfang, menjelaskan bahwa squat itu hanyalah sebagai latihan saja, bukan hukuman.

Posisikan Jari Tangan Begini, Lihat Apakah Kamu Memiliki Potensi Penyakit Jantung, Kenali Tandanya!Nextshark

Dokter mendiagnosis Xiao Fei dengan Sindrom Guillain-Barré, penyakit langka dimana sistem imun menyerang sistem syaraf.

Menurut Mayo Clinic, gejala pertama meliputi melemahnya tubuh diiringi rasa kesemutan pada kaki dan tangan.

Namun gejala semakin parah dengan lumpuhnya seluruh tubuh penderita.Xiao Fei (Nextshark)

Kematian Xiao Fei sangatlah membuat sedih keluarga dan sahabat.

Menurut Sina News, Xiao Fei sendiri yang memutuskan untuk berhenti sekolah sehingga ia bisa membayar biaya pengobatan ayahnya yang sedang sakit.

Karena masih di bawah umur, Xiao Fei selalu meminjam KTP teman agar dapat izin bekerja.

Cari Artikel

close