Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Potongan tembok Berlin sudah terpasang di Kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara
Laporan Wartawan Warta Kota Panji Baskhara Ramadhan
WARTAKOTA, PENJARINGAN-- Teguh Ostenrik, seniman, mengatakan, 14 patung baja dan empat segmen tembok berlin akan diresmikan pada 3 Oktober 2017.
Peresmian akan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat.
Teguh mengatakan, momen peresmian itu pun bertepatan dengan peringatan hari Reunifikasi Jerman.
"Diresmikannya sekitar pukul 19.00 WIB, pada 3 Oktober 2017. Peresmian ini pun bertepatan dengan Hari Peringatan Reunifikasi Jerman," jelas Teguh kepada Warta Kota, pada Selasa (26/9/2017).
Dia menjelaskan tembok Berlin dibangun pada tahun 1961 di Jerman disebabkan perang dingin kedua kubu negara adikuasa antara lain blok Timur yaitu (Unisoviet) serta di blok barat juga yakni Inggris, Amerika, Prancis.
"Tembok itu berdiri lantaran kekuasaan politik telah memaksakan kehendak di atas hak serta naluri kemanusiaan dan menjadi alat penindas yang memutus tali keluarga," ujarnya.
Dia melanjutkan, "Bahkan bisa juga mematikan cita-cita insan manusia. Namun, pada 9 November 1989, tembok berlin jatuh akibat perlawanan rakyat atas penindasannya rezim yang berkuasa."
Kini bongkahan tembok itu bermetamorfosa dari saksi sejarah perihal kekejaman atas hak asasi manusia, menjadi simbol pembebasan.
Dari Jerman
Ia mengatakan, hatinya pun tergerak terkait hal kekejaman tembok berlin yang saat menetap di Jerman, guna membawa empat segmen asli Tembok Berlin ke Indonesia.
"Pada tahun 1990, saya dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu saya membawa empat segmen asli tembok ini ke Jakarta. Ukurannya 3,60 meter x 1,20 meter x 4 segmen. Saya, sudah merencanakan untuk membuat suatu karya instalasi menggunakan 4 segmen tembok ini, yang saya sebut Patung Menembus Batas (PMB)," katanya.
Menurutnya PMB ini adalah suatu karya naratif yang selalu mengingatkan ke seluruh manusia agar tak lagi mengulangi tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi.
Manusia Baja
Teguh menerangkan, sementara untuk patung baja berjumlah 14 buah, bermakna terkait hal semangat manusia harus sekeras baja.
Untuk 14 figur (patung) manusia besi itu akan mendampingi tembok berlin tersebut. Memiliki makna sebagai ungkapan dari spirit manusia yang sekeras baja.
Tetapi, bisa bergerak luwes di atas pasir putih. Lalu, simbol gersangnya itu sebagai suatu pertentangan, menembus batas pemisah.
"Tahun 1991 ada rencana untuk bisa dipasang di area publik Jakarta. Tetapi, karena suatu hal, maka rencana itu tersimpan hingga kini," jelasnya.
Konflik SARA
Teguh menerangkan, akhirnya 26 tahun sudah berlalu atau Indonesia masuk di umur ke-72.
Ia mengakui, masih ada relevansi antara konsep instalasi PMB dengan kondisi saat ini yang kini terjadi di Jakarta.
DIa menambahkan, walaupun Pancasila sudah 72 tahun sebagai dasar negara, Indonesia masih saja sering menghadapi konflik yang didasari perbedaan SARA.
Seperti masih ada tembok-tembok yang memisahkan antara rakyat yang majemuk. Kali ini, sudah waktunya bangsa Indonesia menembus batas segala perbedaan mendasar yang ada.
"Menyatukan pikiran, serta perbuatan demi membangun bangsa inj. Sejarah ini pun jangan sampai dilupakan. Sudah banyak terbukti, dari konflik kepentingan itu, hanya menyebabkan penderitaan umat manusia," paparnya.