Warga Temukan Bayi Mungil yang Dibuang. Setelah Dilihat Warga Terkejut Dengan Tulisan Dilengan kirinya



SUBHANALLAH KEBESARAN TUHAN MEMANG TERBUKTI...


Lagi-lagi kasus tentang penemuan bayi terjadi lagi. Memang saat ini di negara tercinta kita ini kerap terjadi penemuan sesosok bayi yang sengaja di buang oleh orangtuanya atau lainnya. Kali ini terjadi di daerah malang, seorang warga menemukan bayi yang di buang orangtuanya. Namun ada sesuatu aneh yang terjadi pada bayi mungil ini, ada sesuatu tulisan pada lengan kirinya.

Seperti ini kronologinya, bikin sedih lihatnya.

Mengutip tribunews, suara tangis bayi di Kampung Congaban, Desa Lombang Dajah, Kecamatan Blega, Bangkalan menarik perhatian. Adalah Mita Rahmawati (27), Selasa (10/10/2017) sekitar pukul 04.00 WIB yang mendengar itu.

Dia beranjak meninggalkan cuciannya untuk mencari sumber suara tangisan. Karena masih gelap, dia mengambil senter dan menyisir sudut sekitar perumahan guru di Jalan Raya Lomang Dajah. Suara tangisan kedua menuntun Mita mengarahkan senternya ke kardus di pos kamling.

Baca Juga : Siswa SD Temukan Bayi Dipinggir Jalan Dengan Mulut Diplester Di Dalam Tas


“Ternyata ada bayi laki-laki yang masih hidup di kardus itu.”

“Ada tulisan Zainullah dalam tulisan arab di lengan kiri bayi,” ungkap Mita Rahmawati

Keberadaan bayi dalam kardus itu membuat Mita panik. Dia langsung memanggil tetangganya, Romli. Lantas bayi itu dibawa ke rumah Mita sebelum diserahkan ke Puskesmas Blega.
Kapolsek Blega, AKP Hartanta mengatakan ada perlengkapan bayi berupa empat baju bayi warna merah muda dan kuning, tiga celana bayi warna putih dan kuning di kardus tersebut.

“Kami juga menemukan enam popok, satu diapers, dan dua topi bayi warna orange,” kata Hartanta.


Sampai sekarang anggota Polsek Blega masih menyelidiki kasus tersebut.


“Diperkirakan usia bayi sekitar tujuh hari,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Puskesma Blega, Sudiyo mengungkapkan bayi tersebut dalam kondisi sehat. Setelah menerima bayo itu, pihaknya langsung memasukkan bayi malang itu ke inkubator.

“Itu untuk menghindari dan mengurangi risiko terhadap kesehatan bayi,” ungkap pria yang akrab disapa Yoyok itu.

Cari Artikel

close