PASTI ANDA PERNAH LAKUKAN YA.....
Banyak orang yang berpendapat tentang salah benarnya mengenai menepuk bahu saat shalat. Hal ini dilakukan biasanya ketika seorang yang melihat ada orang yang sedang shalat sendirian, tapi kita bermaksud untuk menjadi makmu. Hal inilah yang menjadi banyak perbincangan orang. Apakah hal ini memang benar dan sah-sah saja dalam pelaksanaan shalat atau mungkin malah bisa membatalkan shalat kita.
Mengutip islampos, tapi ada sebauh hadist yang menjelaskan tentang kebenaran dari menepuk bahu saat shalat supaya tidak menjadi perdebatan banyak orang lagi.
Dari Ibnu Abbas ra, beliau mengatakan,
Pada suatu malam, saya menginap di rumah bibiku Maimunah, di Saya shalat bersama Rasulullah Saw. suatu malam. Setelah larut malam, Nabi Saw bangun dan berwudhu dari air yang terdapat dalam bejana yang menggantung, lalu beliau shalat. Akupun berwudhu seperti wudhu beliau, dan langsung menuju beliau dan aku berdiri di sebelah kiri beliau. Lalu beliau memindahkanku ke sebelah kanan beliau. (HR. Bukhari 138).
Maimunah merupakan salah satu istri Rasulullah Saw sekaligus bibi Ibnu Abbas dari ibunya. Saat Rasulullah Saw memberikan jatah malam di Maimunah, Ibnu Abbas ikut bersama mereka. Dan ketika itu, Ibnu Abbas belum baligh.
Dalam hadis di atas, Ibnu Abbas ra datang ketika Rasulullah Saw telah dalam keadaan shalat. Ibnu Abbas ra tidak menepuk bahu Rasulullah, tetapi langsung berdiri di samping kiri Rasulullah. Karena posisinya yang salah, Ibnu Abbas dipindah ke posisi sebelah kanan.
Bahaya menepuk bahu:
- Yang ditepuk bahunya bisa saja menganggap itu sebagai upaya penghipnotisan
- Yang ditepuk bahunya bisa saja menderita sakit jantung
- Yang ditepuk bahunya bisa saja menganggap tepukan bahu itu sebagai isyarat adanya bahaya.
Kesimpulan: Tindakan menepuk bahu itu tidak ada anjurannya, malah menimbulkan madharat bagi seseorang yang ditepuk bahunya, karena bisa sampai membatalkan shalatnya.