BISA JADI SOSIAL MEDIAMU MENJADI PINTU KEHANCURAN RUMAH TANGGAMU
Salah satu akibat aktif bermain media sosial (medsos) yaitu menyita waktu dan perhatian.
Kadang, sanking asiknya pasangan kita bemain medsos, kita justru jadi tak dihiraukan alias dikacangin.
Bukan hanya menimpa para perempuan, kini kecanduan akan medsos juga tengah digandrungi para suami atau pria.
Siapa sih, yang tak ingin punya quality time dengan pasangan, dalam suasana romantis sambil berbagi cerita tentang keseharian?
Tapi yang terjadi, dia malah bermanja-manja dengan gadget-nya.
Jengkel, pasti. Namun, tidakkah kesebalan yang sama juga dialami pasangan, jika kita yang melakukan hal yang sama dengannya?
Jengkel atau sebal, boleh-boleh. Tapi yang lebih perlu diperhatikan, “Saat menggunakan media sosial, seseorang akan mementingkan dirinya sendiri, atau biasa disebut dengan self-center. Ketika mementingkan diri sendiri seseorang tidak akan memedulikan orang lain, bahkan pasangannya sendiri,” tutur Irma Gustiana Andriani, psikolog seperti yang dikutip dari nova.grid.id.
Dan urusan lebih jauh, menurutnya, menggunakan media sosial secara berlebihan dapat menimbulkan hubungan yang kurang sehat bagi satu pasangan. Seperti yang berikut ini:
Timbul Miskomunikasi
Seperti kita tahu, hal terpenting dari suatu hubungan itu adalah komunikasi yang baik dan benar, dan asyik.
Akan tetapi jika salah satu pasangan terlalu asyik dengan media sosial, besar kemungkinan kita justru akan alami miskomunikasi dalam hubungan.
Miskomunikasi ini dapat menimbulkan emosi yang negatif, sulit dalam berdiskusi, menimbulkan rasa tidak percaya, dan saling meremehkan satu sama lain.
Akan tetapi jika salah satu pasangan terlalu asyik dengan media sosial, besar kemungkinan kita justru akan alami miskomunikasi dalam hubungan.
Miskomunikasi ini dapat menimbulkan emosi yang negatif, sulit dalam berdiskusi, menimbulkan rasa tidak percaya, dan saling meremehkan satu sama lain.
Mengurangi Quality Time
Setiap pasangan memiliki saat quality time yang berbeda.
Ada yang melakukannya di pagi hari ketika sarapan atau di malam hari sepulang kerja.
Banyak hal yang bisa dilakukan saat quality time ini, seperti diskusi bersama, saling mencurahkan isi hati, pikiran dan perasaan.
“Dari sebuah penelitian diketahui bahwa waktu efektif yang dibutuhkan untuk mempererat ikatan dalam keluarga itu 20 menit dalam sehari. Selama 20 menit bersama dengan pasangan yang disayangi dan dicintai. Seolah-olah hati, pikiran dan raganya benar-benar hadir untuk pasangannya.” kata Irma mencontohkan.
Quality time ini tidak akan berjalan dengan baik jika Anda terlalu sibuk dengan media sosial Anda, karena waktu efektif yang dibutuhkan pun akan berkurang dengan sendirinya.
Solusinya
Ada yang melakukannya di pagi hari ketika sarapan atau di malam hari sepulang kerja.
Banyak hal yang bisa dilakukan saat quality time ini, seperti diskusi bersama, saling mencurahkan isi hati, pikiran dan perasaan.
“Dari sebuah penelitian diketahui bahwa waktu efektif yang dibutuhkan untuk mempererat ikatan dalam keluarga itu 20 menit dalam sehari. Selama 20 menit bersama dengan pasangan yang disayangi dan dicintai. Seolah-olah hati, pikiran dan raganya benar-benar hadir untuk pasangannya.” kata Irma mencontohkan.
Quality time ini tidak akan berjalan dengan baik jika Anda terlalu sibuk dengan media sosial Anda, karena waktu efektif yang dibutuhkan pun akan berkurang dengan sendirinya.
Solusinya
Banyak cara yang bisa Anda lakukan agar pasangan tidak lebih akrab dengan medsos, sehingga perhatiannya bisa tertuang penuh kepada Anda.
Salah satunya adalah dengan menjadikan diri Anda sebagai role model.
“Jadi, salah satu pasangan harus bisa menjadi role model. Jika suami terlalu asyik dengan media sosialnya, sang istri bisa menjadi contoh dengan tidak melakukan hal yang sama tapi justru memberikan perhatian lebih kepada suami. Biasanya sang suami akan sadar bahwa ternyata istrinya lebih perhatian kepadanya,” jelas Irma.
Setelah itu Anda bisa mengajak pasangan berdiskusi secara bijaksana.
Anda bisa membuat sebuah komitmen untuk tidak main medsos ketika bersama, agar quality time bisa efektif dan bisa menciptakan suasana yang lebih baik.
Tapi jangan terburu-buru. Karena, “Anda harus mencari waktu yang tepat dan nyaman bagi pasangan untuk diajak bicara.”
Salah satunya adalah dengan menjadikan diri Anda sebagai role model.
“Jadi, salah satu pasangan harus bisa menjadi role model. Jika suami terlalu asyik dengan media sosialnya, sang istri bisa menjadi contoh dengan tidak melakukan hal yang sama tapi justru memberikan perhatian lebih kepada suami. Biasanya sang suami akan sadar bahwa ternyata istrinya lebih perhatian kepadanya,” jelas Irma.
Setelah itu Anda bisa mengajak pasangan berdiskusi secara bijaksana.
Anda bisa membuat sebuah komitmen untuk tidak main medsos ketika bersama, agar quality time bisa efektif dan bisa menciptakan suasana yang lebih baik.
Tapi jangan terburu-buru. Karena, “Anda harus mencari waktu yang tepat dan nyaman bagi pasangan untuk diajak bicara.”