ALLAH AKAN MENCUKUPI APA YANG AKAN MENJADI KEBUTUHANNYA
Kita bisa mengetahui lancar tidaknya suami mencari rezeki dari ciri-cirinya, suami yang mudah cari rezeki. Apakah itu?
Sebagai kepala rumah tangga, suami memiliki kewajiban memberi nafkah keluarganya. Ya, rezeki dalam keluarga akan didapat melalui hasil jeri payah suaminya. Maka, suami harus bekerja ekstra agar bisa memperoleh rezeki. Sebab, rezeki tidak akan datang dengan sendirinya.
Ketahuilah, bahwa tidak semua suami mudah dalam mencari rezeki. Ada pula yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam hidupnya. Nah, kita bisa mengetahui lancar tidaknya suami mencari rezeki dari ciri-cirinya suami yang mudah cari rezeki. Apakah itu?
1. Suami yang Taat pada Allah dan Rasul-Nya
Seorang suami yang taat kepada Allah dan juga Rasul-Nya tentu akan menjalankan agama dengan sebenar-benarnya, dengan begitu ia akan terhindar dari murka Allah. Selain itu, ia juga tidak akan pernah lupa untuk mensyukuri segala nikmat dan rezeki yang telah diterimanya. Sehingga nikmat dan rezekinya tersebut selalu bertambah dan berkembang hingga tercapai kehidupan yang bahagia di dunia dan juga akhirat.
2. Menjalankan Kewajibannya
2. Menjalankan Kewajibannya
Salah satu kewajiban seorang suami adalah memenuhi kebutuhan anak dan istrinya. Seorang suami yang mencari rezeki secara halal dan baik akan dimudahkan dan ditambah jumlahnya oleh Allah. Sebab melalui tangannyalah rezeki untuk anak-anak dan istrinya dititipkan.
3. Mempergauli Istrinya dengan BaikSeorang suami yang mempergauli istrinya dengan baik adalah ia yang tidak menyakiti istrinya, tidak berperilaku kasar dan dzalim. Serta tidak menangguhkan hak istri padahal ia mampu. Dan selalu menampakkan wajah manis dan ceria di depan istrinya. Dengan begitu, sang istri akan merasa bahagia terhadap suaminya. Sehingga, kebahagiaan istrinya tersebut dapat menarik hal-hal yang positif dalam rumah tangga termasuk rezeki. Bukankah telah disebutkan bahwa bahagiakanlah istrimu bila ingin rezeki lancar?
4. Setia kepada Istrinya
3. Mempergauli Istrinya dengan BaikSeorang suami yang mempergauli istrinya dengan baik adalah ia yang tidak menyakiti istrinya, tidak berperilaku kasar dan dzalim. Serta tidak menangguhkan hak istri padahal ia mampu. Dan selalu menampakkan wajah manis dan ceria di depan istrinya. Dengan begitu, sang istri akan merasa bahagia terhadap suaminya. Sehingga, kebahagiaan istrinya tersebut dapat menarik hal-hal yang positif dalam rumah tangga termasuk rezeki. Bukankah telah disebutkan bahwa bahagiakanlah istrimu bila ingin rezeki lancar?
4. Setia kepada Istrinya
Bila janji setia seorang manusia kepada Allah dengan bersyahadat, maka janji setia seorang laki-laki kepada wanita adalah dengan pernikahan. Bukan hanya kepada istrinya sebagai belahan jiwa, namun secara tidak langsung ia telah berjanji pula kepada Allah. Seorang suami yang setia akan mendapatkan balasan kesetiaan dan ketaatan pula dari istrinya. Sehingga akan menghasilkan rumah tangga yang sakinah dan berezeki baik. Bukankah rezeki yang paling utama dari Allah adalah ketenangan?
Dengan begitu, suami istri yang saling menjaga kesetian akan memberikan ketenangan di hati masing-masing. Sehingga, suami akan tenang mencari rezeki di luar rumah dan istri dengan tenang menunggu suaminya pulang dan ikhlas dengan pemberian suaminya.
5. Memiliki Rasa Cemburu yang Wajar Terhadap Istrinya
Dengan begitu, suami istri yang saling menjaga kesetian akan memberikan ketenangan di hati masing-masing. Sehingga, suami akan tenang mencari rezeki di luar rumah dan istri dengan tenang menunggu suaminya pulang dan ikhlas dengan pemberian suaminya.
5. Memiliki Rasa Cemburu yang Wajar Terhadap Istrinya
Seorang suami harus memiliki rasa cemburu terhadap istrinya. Namun rasa cemburu tersebut harus wajar dan terpuji. Sebab, seorang suami yang memiliki rasa cemburu yang berlebihan dan tidak mempercayai istrinya, tidak bisa mencari rezeki dengan tenang dan fokus karena pikirannya selalu tertuju pada istrinya.
6. Tidak Membuka Aib Istri kepada Siapapun
6. Tidak Membuka Aib Istri kepada Siapapun
Seorang suami sudah seharusnya menjaga kehormatan dirinya dengan menjaga kehormatan istrinya. Bahkan Rasulullah pernah menyebutkan bahwa orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah adalah seorang suami yang menunaikan hajatnya kepada istrinya dan istri yang menunaikan hajatnya kepada suaminya, lalu suami tersebut menceritakan rahasia istrinya.
7. Mendidik Istri yang Melakukan Kesalahan dan Tidak Taat dengan Cara yang Ma’ruf
7. Mendidik Istri yang Melakukan Kesalahan dan Tidak Taat dengan Cara yang Ma’ruf
Apabila istri melakukan kesalahan dan tidak taat baik kepada Allah dan juga kepada suaminya, maka sebaiknya seorang suami memperlakukan istrinya dengan cara yang baik dan tidak melukai fisik maupun hatinya.
Tentunya menyakiti hati istri bukan hanya fisik tapi juga jiwanya akan membuat ia menderita dan tidak bahagia. Harus diingat bahwa doa seorang istri yang teraniaya itu akan dikabulkan oleh Allah.
8. Suami Rajin Shalat Dhuha Maka Dicukupi Kebutuhannya
Tentunya menyakiti hati istri bukan hanya fisik tapi juga jiwanya akan membuat ia menderita dan tidak bahagia. Harus diingat bahwa doa seorang istri yang teraniaya itu akan dikabulkan oleh Allah.
8. Suami Rajin Shalat Dhuha Maka Dicukupi Kebutuhannya
Shalat Dhuha yang dilakukan oleh seseorang diawal hari menjanjikan tercukupinya rezeki atau kebutuhan seseorang tersebut di akhir hari. Shalat Dhuha merupakan shalat yang dilakukan untuk memohon rizki kepada Allah SWT.
Hal tersebut ditunjukan oleh ketentuan waktu pelaksanaan dan tersirat dalam do’a yang dibaca setelah pelaksanaan shalat tersebut. Selain itu, Allah juga berjanji pada setiap umat islam yang rajin melaksanakan shalat Dhuha untuk mencukupi apa yang menjadi kebutuhannya, setidaknya kebutuhannya disore atau diakhir hari.
Janji Allah tersebut dapat ditemukan dalam sebuah hadist qudsi. Rasulullah saw. Yang bunyinya :
“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Wahai anak Adam, cukuplaah bagi-Ku empat rekaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu disore harimu”
Semoga bermanfaat.
Hal tersebut ditunjukan oleh ketentuan waktu pelaksanaan dan tersirat dalam do’a yang dibaca setelah pelaksanaan shalat tersebut. Selain itu, Allah juga berjanji pada setiap umat islam yang rajin melaksanakan shalat Dhuha untuk mencukupi apa yang menjadi kebutuhannya, setidaknya kebutuhannya disore atau diakhir hari.
Janji Allah tersebut dapat ditemukan dalam sebuah hadist qudsi. Rasulullah saw. Yang bunyinya :
“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Wahai anak Adam, cukuplaah bagi-Ku empat rekaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu disore harimu”
Semoga bermanfaat.