kumpulan foto ponari dari berbagai sumber
Bertahun-Tahun Lamanya Nama Bocah ini kembali mencuat setelah melakukan wawancara bersama seorang pskolog.
Bocah yang dimaksud bukan lain adalah dukun cilik asal Jombang "ponari". Dalam wawancara yang dilakukan oleh seorang psikolog ini, ada keganjalan atau hal yang aneh yang terjadi pada diri ponari. Kejadian aneh itu membuat banyak orang bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi pada dukun cilik ini.
Kepada Ponari, Poppy menanyakan perihal kehidupan bocah yang terkenal memiliki batu ajaib yang bisa menyembuhkan penyakit itu.
Poppy lalu langsung mewawancarai dukun cilik ini dan melakukan pengamatannya terhadap Ponari dari kacamata keilmuannya selaku seorang psikolog. Sebagaimana dikutip dari tribunews.
Seperti inilah isi percakapan ponari dengan poppy,
Poppy : "Kalau sakit, berobat kemana?"
Ponari : "Kalau aku sih takut sama dokter, dikasih obat dikasih obat, saya gak mau minum, terus akhirnya sembuh sendiri."
Poppy : "Kamu percaya sama batu petir?"
Ponari : "Kalau aku sendiri percaya."
Poppy : "Bisa mengobati orang?"
Ponari : "Percaya dengan hal-hal gaib."
Poppy : Kamu percaya batu itu keramat?
Ponari : "Kalau batu itu keramat atau bukan, saya tidak tahu, soalnya semua kan makhluk Allah."
Poppy : Apa mimpi dan cita-cita kamu sekarang?
Ponari : "Mimpi aku sih, pingin punya usaha sendiri, pengen menanam buah (berkebun), menanam buah lokal."
Poppy : "Kapan mau mulai usaha?"
Ponari : "Ya secepatnya, insyaallah tahun depan."
Poppy : "Masih ingat bagaimana mengobati pasien dulu?"
Ponari : "Kalau itu saya sudah tidak sadar."
Poppy : "Jadi kamu setiap hari ridak sadar?"
Ponari : "Iya, tidak sadar, sampai sepi itu baru sadar, kan kayak tidur itu satu tahun."
Poppy : "Apa yang kamu rasakan ketika kebanjiran pasien?"
Ponari : "Nelangsa!"
Poppy : "Mengapa?"
Ponari : "Gak bisa gabung sama keluarga, waktu dulu itu ramai-ramai, bapak saya kan merantau, "
Untuk diketahui, saat pengobatan Ponari meraup banyak uang, terjadi perebutan antara ayah Ponari dan kerabatnya. Hingga ayah Ponari yang dari awal tidak setuju harus rela berpisah dengan Ponari dan ibunya.
Poppy : Sekarang berapa banyak yang datang untuk berobat?
Ponari : "Kalau sekarang, jarang, kadang seminggu kadang ada."
Poppy : "Kalau dulu?"
Ponari : "Gak bisa menghitung, soalnya terlalu banyak."
Dari pengakuan Ponari, ia menjalani praktik pengobatannya sejak duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar hingga kelas enam.
Poppy : "Jadi lebih enak dulu atau sekarang?"
Ponari : "Menurut aku sih enakan sekarang, kalau dulu terlalu ramai."
Poppy : "Tapi uangnya kan tidak sebanyak dahulu?"
Ponari : "Kan nanti kalau usaha, kalau sukses kan kembali lagi."
Setelah melakukan wawancara dengan Ponari, Poppy menjelaskan hasil analisanya. Poppy mengaku mengunakan metode NLP atau 'Neuro Linguistic Program'. Metode ini adalah proses pengolahan pikiran dengan menggunakan bahasa dan cara yang efektif.
"NLP, sebuah metode yang bisa kita gunakan untuk mngetahui apa pikiran manusia itu yang mungkin tidak mau dia ungkap dengan bentuk kalimat, atau metode ini bisa kita gunakan saat kita mau merefreming atau memprogram ulang pikiran manusia dalam waktu yang sangat singkat," ujar Poppy.
Poppy menggunakan metoide ini karena Ponari dinilai sebagai orang yang tertutup. Poppy kemudian menjelaskan mengenai ekspresi dari Ponari ketika diwawancara. Saat ditanya mengenai pergi berobat ke dokter, Poppy menyebut jika Ponari menunduk.
Menurut Poppy, orang menunduk menandakan kalau ada rasa malu, tidak yakin, atau kondisi tidak nyaman. Terlebih jika dikaitkan dengan Ponari yang bisa menyembuhkan dengan menggunakan batu.
Poppy kemudian menjelaskan ekspresi Ponari ketika ditanya mengenai keyakinannya terkait batu ajaib. Menurut Poppy, tangan dan mulut Ponari menggambarkan jika dirinya tidak yakin dengan kekuatan batu tersebut.
Analisa selanjutnya, Poppy menjelaskan mengenai ekspresi Ponari saat ditanya mengenai ingatannya saat mencelupkan batu ke air milik para pasiennya.
Menurut Poppy, Ponari ingin mengatakan bahwa dirinya benar-benar tidak sadar ketika mencelupkan batu kepada para pasiennya.
Ekspresi selanjutnya, Poppy menyinggung soal cita-cita Ponari. Menurut Poppy, Ponari memiliki harapan dan keinginan untuk membuat keinginan dan mimipnya terwujud. Analisa berikutnya, Poppy menyinggung saat Ponari menjalani praktiknya mengobati orang di masa lalu.
Menurut Poppy, Ponari yang saat itu menutup matanya menunjukkan bahwa Ponari merasakan kesedihan karena tidak menjadi dirinya dan berpisah dengan keluarganya.
Poppy juga mengatakan jika Ponari lebih menyukai kondisinya saat ini dibanding kehidupannya di masa lalu.
Bertahun-Tahun Lamanya Nama Bocah ini kembali mencuat setelah melakukan wawancara bersama seorang pskolog.
Bocah yang dimaksud bukan lain adalah dukun cilik asal Jombang "ponari". Dalam wawancara yang dilakukan oleh seorang psikolog ini, ada keganjalan atau hal yang aneh yang terjadi pada diri ponari. Kejadian aneh itu membuat banyak orang bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi pada dukun cilik ini.
Kepada Ponari, Poppy menanyakan perihal kehidupan bocah yang terkenal memiliki batu ajaib yang bisa menyembuhkan penyakit itu.
Poppy lalu langsung mewawancarai dukun cilik ini dan melakukan pengamatannya terhadap Ponari dari kacamata keilmuannya selaku seorang psikolog. Sebagaimana dikutip dari tribunews.
Seperti inilah isi percakapan ponari dengan poppy,
Poppy : "Kalau sakit, berobat kemana?"
Ponari : "Kalau aku sih takut sama dokter, dikasih obat dikasih obat, saya gak mau minum, terus akhirnya sembuh sendiri."
Poppy : "Kamu percaya sama batu petir?"
Ponari : "Kalau aku sendiri percaya."
Poppy : "Bisa mengobati orang?"
Ponari : "Percaya dengan hal-hal gaib."
Poppy : Kamu percaya batu itu keramat?
Ponari : "Kalau batu itu keramat atau bukan, saya tidak tahu, soalnya semua kan makhluk Allah."
Poppy : Apa mimpi dan cita-cita kamu sekarang?
Ponari : "Mimpi aku sih, pingin punya usaha sendiri, pengen menanam buah (berkebun), menanam buah lokal."
Poppy : "Kapan mau mulai usaha?"
Ponari : "Ya secepatnya, insyaallah tahun depan."
Poppy : "Masih ingat bagaimana mengobati pasien dulu?"
Ponari : "Kalau itu saya sudah tidak sadar."
Poppy : "Jadi kamu setiap hari ridak sadar?"
Ponari : "Iya, tidak sadar, sampai sepi itu baru sadar, kan kayak tidur itu satu tahun."
Poppy : "Apa yang kamu rasakan ketika kebanjiran pasien?"
Ponari : "Nelangsa!"
Poppy : "Mengapa?"
Ponari : "Gak bisa gabung sama keluarga, waktu dulu itu ramai-ramai, bapak saya kan merantau, "
Untuk diketahui, saat pengobatan Ponari meraup banyak uang, terjadi perebutan antara ayah Ponari dan kerabatnya. Hingga ayah Ponari yang dari awal tidak setuju harus rela berpisah dengan Ponari dan ibunya.
Poppy : Sekarang berapa banyak yang datang untuk berobat?
Ponari : "Kalau sekarang, jarang, kadang seminggu kadang ada."
Poppy : "Kalau dulu?"
Ponari : "Gak bisa menghitung, soalnya terlalu banyak."
Dari pengakuan Ponari, ia menjalani praktik pengobatannya sejak duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar hingga kelas enam.
Poppy : "Jadi lebih enak dulu atau sekarang?"
Ponari : "Menurut aku sih enakan sekarang, kalau dulu terlalu ramai."
Poppy : "Tapi uangnya kan tidak sebanyak dahulu?"
Ponari : "Kan nanti kalau usaha, kalau sukses kan kembali lagi."
Setelah melakukan wawancara dengan Ponari, Poppy menjelaskan hasil analisanya. Poppy mengaku mengunakan metode NLP atau 'Neuro Linguistic Program'. Metode ini adalah proses pengolahan pikiran dengan menggunakan bahasa dan cara yang efektif.
"NLP, sebuah metode yang bisa kita gunakan untuk mngetahui apa pikiran manusia itu yang mungkin tidak mau dia ungkap dengan bentuk kalimat, atau metode ini bisa kita gunakan saat kita mau merefreming atau memprogram ulang pikiran manusia dalam waktu yang sangat singkat," ujar Poppy.
Poppy menggunakan metoide ini karena Ponari dinilai sebagai orang yang tertutup. Poppy kemudian menjelaskan mengenai ekspresi dari Ponari ketika diwawancara. Saat ditanya mengenai pergi berobat ke dokter, Poppy menyebut jika Ponari menunduk.
Menurut Poppy, orang menunduk menandakan kalau ada rasa malu, tidak yakin, atau kondisi tidak nyaman. Terlebih jika dikaitkan dengan Ponari yang bisa menyembuhkan dengan menggunakan batu.
Poppy kemudian menjelaskan ekspresi Ponari ketika ditanya mengenai keyakinannya terkait batu ajaib. Menurut Poppy, tangan dan mulut Ponari menggambarkan jika dirinya tidak yakin dengan kekuatan batu tersebut.
Analisa selanjutnya, Poppy menjelaskan mengenai ekspresi Ponari saat ditanya mengenai ingatannya saat mencelupkan batu ke air milik para pasiennya.
Menurut Poppy, Ponari ingin mengatakan bahwa dirinya benar-benar tidak sadar ketika mencelupkan batu kepada para pasiennya.
Ekspresi selanjutnya, Poppy menyinggung soal cita-cita Ponari. Menurut Poppy, Ponari memiliki harapan dan keinginan untuk membuat keinginan dan mimipnya terwujud. Analisa berikutnya, Poppy menyinggung saat Ponari menjalani praktiknya mengobati orang di masa lalu.
Menurut Poppy, Ponari yang saat itu menutup matanya menunjukkan bahwa Ponari merasakan kesedihan karena tidak menjadi dirinya dan berpisah dengan keluarganya.
Poppy juga mengatakan jika Ponari lebih menyukai kondisinya saat ini dibanding kehidupannya di masa lalu.