Ada yang bilang cinta itu buta.
Apapun dilakukan untuk mendapatkan cinta dari orang yang disukai.
Mulai dari hal kecil.
Hingga nekat melakukan hal-hal berbahaya.
Bahkan ada pula yang menggunakan cara-cara yang dilarang oleh agama.
Misalnya jimat, pelet, atau hal mistis lainnya.
Seperti kisah seorang warganet Malaysia yang dipublikasikan oleh Eberita.org.
Ia melakukan cara-cara yang dilarang agama untuk mendapatkan wanita yang disukainya.
Ilustrasi (tidak ada hubungan dengan isi berita). (net)
Salam hormat, Saya AA berumur dan 29 tahun.
Saya menikah dengan MN dan sekarang memiliki 2 anak
Pengenalan saya dengan MN adalah karena kita sedang belajar bersama di sebuah lembaga penelitian pemerintah di dekat Rumah Sakit Kuala Lumpur.
Saya dan MN berasal dari negara bagian Pantai Timur.
Awalnya saya hanya berteman dengan MN karena saat itu saya kenal MM punya pacar (JJ) yang juga dari negara yang sama dan bekerja sebagai pejabat pemerintah di Putrajaya.
MN awalnya berteman dengan sy karena wajah saya sama dengan adiknya.
Setiap minggu, pacar MN akan kuliah dan mengundang MN ke rumahnya.
Saya menemukan bahwa JJ sangat tertarik pada MN dan segala hal yang dibutuhkan MN, pacarnya akan bertemu.
Hubungan MN dengan JJ juga didukung oleh keluarga MN.
Hubungan saya dan MN sebagai teman dekat juga semakin dekat dan saya diam-diam merasa simpatik terhadap MN meski saya MN sudah memiliki pacar
Saya juga cemburu saat hari minggu karena MN sedang pacaran dengan pacarnya itu.
Kecemburuan akhirnya meluap sampai suatu hari saya kembali ke desa dan bertemu dengan seorang bomoh atau dukun.
Ya, saya menemukan sebuah bomoh untuk meminta MN untuk membenci JJ dan kemudian merusak hubungan mereka.
Saya berhasil memutuskan hubungan MN dengan pacarnya dan akhirnya MN memilih sy.
Hal ini menyebabkan JJ syok dan MN secara tegas mengakui bahwa ia memilih perubahan.
Ini juga sampai pada pengetahuan tentang Orangtua MN dan orang tua MN saat itu di sisi JJ.
Sekali lagi, saya menemui sang bomoh untuk mendorong orang tua MN untuk membenci pria tersebut.
Saat itu, situasinya bingung dan JJ sudah mengirim SMS ke saya karena tidak mengganggu MN.
JJ mmg berencana untuk menikah dgn MN dan hal ini juga disepakati MN dan keluarganya.
Dalam hal ini, saya sudah dinyatakan pemenang karena MN memilih sy.
JJ juga mengirimkan SMS kepada saya dan mengaku dia telah banyak kali terlanjur berhubungan badan dgn MN dan sbb itu dia sgt mempertahankan hubunganny dgn MN karena ingin bertanggung jawab.
Namun saya tetap dgn ego saya karena dalam hal ini sayalah pemenangnya.
Akhirnya saya menikah dgn MN. Kami menikah setelah mendapat berita JJ pun telah menikah dgn gadis pilihannya yg lain stlh kecewa dgn MN.
Mmg ini permintaan keluarga MN karena sblm ini orang tuan MN pernah berjanji dgn JJ untuk tidak melepaskan MN kpd org lain selain JJ, namun upaya-upaya saya telah menyebabkan janji org tua MN itu gagal.
AKhirnya saya selamat diijabkan dgn MN dan mmg saya temukan MN sudah tidak perawan ketika itu.
Setelah 5 tahun mendirikan rumah tangga dgn MN, kami spt biasa ttp bahagia dan tidak ada mslh yang signifikan.
Namun, slps 5 tahun tersebut, kini pengakuan telanjur drp JJ dgn MN dahulu kembali menghantui sy.
Setiap mlm pengakuan tersebut menghantui sy sedangkan sampai kadang2 saya menyimpan dendam yg halus ttp berbisa terhadap MN.
Mungkin cara saya untuk mendapatkan MN dahulu (sihir) telah membahayakan jiwa dan perasaan saya skrg ini.
Akibat perasaan dendam tersebut, secara sembunyi sy telah berselingkuh dgn MN.
Saya memiliki seorang kekasih gelap. Kenapa saya memiliki kekasih gelap? Sebab utama hanyalah karena sy ingin memiliki istri yang perawan dan tidak pernah disentuh oleh mana2 lelaki lain selain suaminya sendiri.
Dalam waktu yang sama,sy tidak mampu untuk meninggalkan MN karena kami sudah memiliki 2 org anak
Perasaan dendam sy terhadap MN selalu bermain difikiran saya.
Mungkin ini balasan akibat perbuatan sihir saya dahulu.
Saya sangat buntu.Buntu sebuntunya.
Saya tak tahu samada tndakan saya benar atau sebaliknya.saya meluahkan dsini untuk menghilangkan tekanan yang terbuku. (*)
(tribunbali)