Dituduh selingkuh memang tidak menyenangkan, apalagi anak yang dilahirkan tidak diakui. Begitulah nasib yang dialami Tami, seorang ibu muda yang mengaku rumah tangganya sudah hancur.
Dikutip dari ceritacurhat, wanita 24 tahun ini menceritakan kehidupannya yang pahit.
Bahkan ia harus jatuh ke lubang yang sama karena salah memilih lelaki.
Bagaimana kisah Tami, baca berikut ini:
Kadang aku merasa hidup tak adil padaku, pada anakku, dan pada adik-adikku.
Sungguh aku benci pada laki-laki yang hanya mau enaknya saja dan tidak mau bertanggung jawab seperti suami aku.
Namaku Tami berusia 24 tahun, rumah tanggaku sudah hancur bahkan sebelum aku menikah.
Aku menikah karena anakku sudah lahir duluan, untunglah suamiku mau bertanggung jawab.
Setelah menikah, satu persatu kebohongan suami terungkap, hingga adiknya yang wanita juga harus merasakan apa yang aku rasakan.
Akan tetapi dia tidak ada yang menikahi, hingga akhirnya anaknya lahir, aku dan suami mengambilnya sebagai anak.
Tetapi penerimaan aku terhadap anak adiknya tidak lantas membuat hidup kami bahagia, ada saja aku menemukan bukti perselingkuhan suamiku, dan ibunya tetap saja membela anaknya itu.
Hingga aku putuskan untuk kembali kepada Ayahku bersama anak kandungku.
Berbulan-bulan kami tidak memberi kabar dan dia pun tidak pernah mencari kami.
Hingga Ayah wafat, aku pun mengabarinya. Dia pun datang dan kami rujuk, tapi ini awal dari kehancuranku berikutnya.
Aku masih punya adik 3 orang, mereka sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain aku, tapi suamiku tidak mau menerima mereka. Jadi aku putuskan lebih memilih adik-adikku, dan dia pun tak pernah datang lagi ke rumahku.
Namun saat itu aku sedang hamil dan iya pun tau. Tidak sedikit pun aku menerima uang darinya.
Sampai akhirnya aku harus mengemis bersama anakku yang berusia 2 tahun dan adik-adikku dalam kondisi hamil.
Namun apa yang terjadi setelah anakku lahir dan dia melihatnya. Dia katakan itu anak hasil aku berselingkuh.
Tanpa bukti mereka sekeluarga menganggap aku selingkuh padahal kenyataan yang aku terima justru sebaliknya, suamiku memiliki anak dengan
wanita lain.
Apa salahku terhadap mereka. Aku putuskan anakku yang pertama kuserahkan kepadanya agar dia bertanggung jawab pada anakku.
Sementara anakku yang kedua yang masih merah aku serahkan kepada orang yang selalu membantuku.
Lalu aku hidup bersama adik-adikku.
Jatuh Ke Lubang yang Sama
Satu tahun berlalu hubungan kami semakin jauh, hingga kami berhubungan intim. Tapi aku terhentak seakan tidak percaya, dia yang selama ini mengaku duda ternyata masih memiliki istri.
Tapi dia tidak mau lepas dariku sampai saat ini, tapi belakangan ini aku menemukan bukti bahwa dia punya wanita lain lagi. Kurang ajarnya sewaktu aku tanyakan, dia malah memberiku olesan yang dia ambil dari duburnya.
Sungguh aku benci sekali pada laki-laki, yang hanya mau kenikmatan sesaat tanpa pernah memikirkan perasaan wanita yang tulus menyayanginya.