Fakta mengerikan terkuak dalam kebakaran Pusat Pendidikan Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Kuala Lumpur, Malaysia.
Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi di Datuk Keramat pada Kamis (15/9/2017), tersebut menewaskan sedikitnya 23 siswa dan 2 penjaga asrama.
Deputi Direktur Pemadam Kebakaran Kuala Lumpur Abu Obaidat Mohamad Saithalimat mengatakan ternyata rumah tahfiz tersebut tidak memiliki pintu keluar darurat.
Seperti dilansir dari nst.com.my, dia juga mengatakan pihaknya sedang menyelidiki apakah sekolah tersebut telah mendapatkan izin untuk beroperasi.
Sementara itu, Abu Obaidat mengatakan api diyakini berkobar dari pintu utama sekolah, dan semua korban luka hangus ditemukan di tempat lain di gedung tersebut.
"Semua mayat ditemukan di dekat kiri dan kanan di lantai dua. Tapi tragisnya, semua jendela memiliki teralis. Mereka sulit ke luar," kata Abu Obaidat.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar mayat ditumpuk di atas satu sama lain.
Jumlah korban tewas masih dihitung, yang terang Departemen menduga bahwa hubungan singkat arus listrik yang memicu kebakaran.
Semua mayat dikirim ke Rumah Sakit Kuala Lumpur.
Pesantren terbakar
Api melahap pondok pesantren di pinggiran ibukota Malaysia, Kamis (14/9/2017) pagi dan menewaskan paling sedikit 24 orang, yang sebagian besar remaja.
Pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian setelah menerima panggilan darurat pada pukul 5: 41 subuh.
Butuh waktu satu jam bagi pemadam kebakaran untuk memadamkan api, yang dimulai di lantai atas gedung bertingkat tiga tersebut.
Demikian kepala kepolisian Kuala Lumpur Amar Singh mengatakan kepada media, seperti dilansir AP, Kamis (14/9/2017).
Dia mengatakan ada setidaknya 24 meninggal dunia dalam keadaan hangus terbakar, 22 dari mereka anak laki-laki dan dua guru.
Kata Singh, 14 siswa lain dan empat guru berhasil diselamatkan.
Enam dari mereka dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
"Kami menyakini mereka meninggal karena mati lemas... tubuh benar-benar terbakar," katanya.
Kebakaran terjadi di dekat pintu asrama pondok pesantren laki-laki.
Kondisi ini membuat banyak korban terjebak karena hanya itu pintu keluar daan masuk.
Hal itu disampaikan petugas senior pemadam kebakaran Abu Obaidat Mohamad Saithalimat.
Menurutnya, penyebab kebakaran diyakini hubungan arus pendek.
Seorang petugas pemadam kebakaran yang menolak disebutkan namanya karena ia tidak berwenang untuk memberikan pernyataan mengatakan ditemukan banyak mayat saling bertindihan di atas satu sama lain.
Ini menunjukkan para santri berbondong-bondong lari keluar mencoba untuk melarikan diri dari kobaran api.
Singh mengatakan polisi masih mencari korban dan menyelidiki penyebab kebakaran. (AP)